Mengejutkan Ilmuwan! : MANUSIA TIDAK AKAN BENAR-BENAR MENINGGAL
Robert Lanza, professor dari US North Carolina Wake Forest University
menyatakan, dari sudut pandang fisika kuantum, ada bukti yang cukup
untuk membuktikan bahwa manusia itu tidak lenyap setelah meninggal
dunia, kematian hanyalah ilusi yang disebabkan oleh kesadaran manusia.
Lanza mengklaim, ia menemukan bukti dalam mekanika kuantum yang
membenarkan bahwa "manusia meninggal tapi tidak lenyap sepenuhnya".
Lanza mengemukakan
bio-sentrisme (biocentrism) yang mendukung argumennya, menyatakan bahwa
hidup menciptakan alam semesta, dengan adanya kesadaran individu, alam
semesta itu baru eksis. Kehidupan yang bersifat hakiki dan organisme
adalah pusat alam sebenarnya, selanjutnya baru ada alam semesta,
sementara alam semesta itu sendiri tidak bisa menciptakan kehidupan.
Kesadaran membuat dunia menjadi bermakna, ruang dan waktu hanyalah alat
kesadaran manusia semata.
Studi Lanza menemukan bahwa ketika denyut
jantung manusia berhenti berdetak, darah berhenti mengalir, unsur materi
berada dalam kondisi terhenti, namun, pesan kesadaran manusia tetap
masih bisa bergerak, artinya selain aktivitas fisik, masih ada
"informasi kuantum" lainnya yang melampaui fisik, atau yang disebut
dengan "Roh"....
dI DALAM ajaran Veda /Hindu Hal ini sudah lama diketahui...seperti disebutkan dalam : Bhagwad Gita II-12
Na tv evāham jātu nāsam na twam janādhipah na caiva na bhawisyamah sarve vayam atah param.
Artinya:
Tiada waktu diamana Aku tak pernah hadir dan juga engkau, juga
mereka-mereka ini, dan juga semuanya, dan kita semua akan selalu terus
hadir.
Maksudnya:
Badan dan raga kita akan selalu hidup dan mati
sesuai dengan masa pakainya, tetapi inti jiwa (Atman) akan selalu
mengembara dari satu raga ke raga yang lainnya, tanpa henti sesuai
karmanya. Inilah yang tidak kita sadari. Seorang sebenarnya tidak pernah
mati, yang mati adalah raganya, suatu permukaan kasar yang merupakan
medium belaka. Raga selalu menikmati semua kesenangan dan juga merasakan
penederitaan yang disebabkan oleh kesenangan itu, tetapi Atman akan
berjalan terus tanpa terkontaminasi sedikitpun. Kita dengan
ketidak-tahuan kita mencampur-adukan antara “nyata” dengan yang “tidak
nyata”....Rahayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar