Rabu, 04 Juni 2014

Mengejutkan Ilmuwan! : MANUSIA TIDAK AKAN BENAR-BENAR MENINGGAL


Robert Lanza, professor dari US North Carolina Wake Forest University menyatakan, dari sudut pandang fisika kuantum, ada bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa manusia itu tidak lenyap setelah meninggal dunia, kematian hanyalah ilusi yang disebabkan oleh kesadaran manusia.
Lanza mengklaim, ia menemukan bukti dalam mekanika kuantum yang membenarkan bahwa "manusia meninggal tapi tidak lenyap sepenuhnya".


Lanza mengemukakan bio-sentrisme (biocentrism) yang mendukung argumennya, menyatakan bahwa hidup menciptakan alam semesta, dengan adanya kesadaran individu, alam semesta itu baru eksis. Kehidupan yang bersifat hakiki dan organisme adalah pusat alam sebenarnya, selanjutnya baru ada alam semesta, sementara alam semesta itu sendiri tidak bisa menciptakan kehidupan. Kesadaran membuat dunia menjadi bermakna, ruang dan waktu hanyalah alat kesadaran manusia semata.
Studi Lanza menemukan bahwa ketika denyut jantung manusia berhenti berdetak, darah berhenti mengalir, unsur materi berada dalam kondisi terhenti, namun, pesan kesadaran manusia tetap masih bisa bergerak, artinya selain aktivitas fisik, masih ada "informasi kuantum" lainnya yang melampaui fisik, atau yang disebut dengan "Roh"....
dI DALAM ajaran Veda /Hindu Hal ini sudah lama diketahui...seperti disebutkan dalam : Bhagwad Gita II-12
Na tv evāham jātu nāsam na twam janādhipah na caiva na bhawisyamah sarve vayam atah param.
Artinya:
Tiada waktu diamana Aku tak pernah hadir dan juga engkau, juga mereka-mereka ini, dan juga semuanya, dan kita semua akan selalu terus hadir.
Maksudnya:
Badan dan raga kita akan selalu hidup dan mati sesuai dengan masa pakainya, tetapi inti jiwa (Atman) akan selalu mengembara dari satu raga ke raga yang lainnya, tanpa henti sesuai karmanya. Inilah yang tidak kita sadari. Seorang sebenarnya tidak pernah mati, yang mati adalah raganya, suatu permukaan kasar yang merupakan medium belaka. Raga selalu menikmati semua kesenangan dan juga merasakan penederitaan yang disebabkan oleh kesenangan itu, tetapi Atman akan berjalan terus tanpa terkontaminasi sedikitpun. Kita dengan ketidak-tahuan kita mencampur-adukan antara “nyata” dengan yang “tidak nyata”....Rahayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar