Padmasana
Mengingat rekan-rekan sedharma di Bali dan di luar Bali
banyak yang membangun tempat sembahyang atau Pura dengan pelinggih utama berupa
Padmasana, perlu kiranya kita mempelajari seluk beluk Padmasana agar tujuan
membangun simbol atau “Niyasa” sebagai objek konsentrasi memuja Hyang Widhi
dapat tercapai dengan baik.
- Arti
     Padmasana
- Hiasan
     Padmasana
- Bentuk-Bentuk
     Padmasana
- Letak
     Padmasana
- Memilih
     Lokasi Padmasana
- Pembagian
     Halaman Padmasana
- Asta
     Kosala dan Asta Bumi
- Hulu-Teben
- Bentuk
     Halaman Padmasana
- Pemedal
     Padmasana
- Jarak
     Antar Pelinggih
- Pelinggih
     (Stana) yang Dibangun
- Upacara
     Ngenteg Linggih
1. ARTI PADMASANA
Padmasana berasal dari Bahasa Kawi, menurut Kamus
Kawi-Indonesia yang disusun oleh Prof. Drs. S. Wojowasito (Penerbit CV
Pengarang, Malang, 1977) terdiri dari dua kata yaitu: “Padma” artinya bunga
teratai, atau bathin, atau pusat. “Sana” artinya sikap duduk, atau tuntunan,
atau nasehat, atau perintah.