MENGAPA
WAHYU SUCI BHAGAVADGITA DISAMPAIKAN KEPADA ARJUNA ????
Bhagavadgita
merupakan Nyanyian Tuhan yang disabdakan langsung dari bibir Sri Krsna. Sri
Krsna adalah avatara Visnu yang menjelma atau berawatara ke Bumi guna memerangi
adharma.
Pesan-pesan yang disampaikan oleh
Sri Krsna kepada Arjuna ini hanya berlangsung selama 30 menit, kemudian disusun
oleh Rsi Vyasa menjadi kitab suci Bhagavadgita yang terdiri atas 700 sloka.
Kitab Bhagavadgita ini sangat erat kaitannya dengan kisah Itihasa Mahabharata.
Dalam
benak kita, pasti timbul sebuah pertanyaan “mengapa wahyu suci Bhagavadgita
disampaikan kepada Arjuna yang penuh kebimbangan, mengapa tidak kepada
Yudhistira yang bijaksana atau mungkin diwahyukan kepada orang suci lainnya????
Ni
Wayan Seruni S.Ag, M.si berpendapat bahwa “Jika dilihat dari tugas Arjuna, yang
merupakan wangsa ksatriya sekaligus merupakan panglima perang yang harus
memimpin pasukan guna menumpas adharma. Tentu saja Arjuna membutuhkan sebuah
pegangan yang dapat menuntunnya dalam mengambil keputusan di medan perang.
Dimana pada saat itu Arjuna begitu diliputi dengan rasa keragu-raguan yang
mendalam. Disinilah peran Sri Krsna memberikan wejangan-wejangan suci guna
menghapus rasa ragu yang dialami oleh Arjuna yang penuh dengan keraguan pada
saat itu. Namun jika wejangan ini disampaikan kepada Yudhistira yang sifatnya
begitu bijaksana tentu saja wejangan-wejangan suci tersebut tidaklah berguna.
Selain
itu, hanya Arjuna yang dapat menjalankan bhakti tertinggi yaitu sakyanam
(berbhakti kepada Tuhan layaknya seorang sahabat dengan sahabatnya). Arjuna
telah menganggap Sri Krsna layaknya seorang sahabat, guru, orang tua dan
saudaranya.
Adapun
etika-etika yang harus diperhatikan
dalam membaca Bhagavadgita
a. Jangan pernah meletakkan
Bhagavadgita sejajar dengan tempat duduk kita
b. Selalu mengucapkan doa
pensucian sebelum membuka kitab suci
“Om apavitra
pavitro va
Sarvo vasthang
gato’piva
Yah smaret
pundarikaksam
Sa bahya abyantara
suci
Sri Visnu, Sri
Visnu, Sri Visnu Om”
Artinya :
Ya Tuhan apakah hamba dalam keadaan tidak suci
atau dalam keadaan suci atau dalam keadaan apapun hamba, den
gan mengingat
pundarikaksyam atau Tuhan didalam hati pastilah hamba disucikan lahir dan bathin.
c. Ucapkan doa membuka kitab
suci
“Om Narayana, Om
Nara, Om Sarasvati Jaya Om”
d. Pakaian harus bersih, bagi
perempuan rambut harus diikat dan saat menstruasi dilarang membuka kitab suci (“mantram
hanya boleh diucap didalam hati” menurut Ni Wayan Seruni S.Ag, M.si)
LATAR
BELAKANG TURUNNYA WAHYU BHAGAVADGITA
Latar
Belakang turunnya wahyu Bhagavadgita yaitu, diawali ketika timbulnya rasa
keragu-raguan untuk berperang dalam benak Arjuna. Ia menganggap bahwa dengan
berperang ia akan membunuh orang-orang yang dicintainya baik itu saudara, guru,
kakek dan sahabat-sahabatnya. Dari situlah Krsna mulai dan mencoba
menghilangkan rasa keragu-raguan yang dialami Arjuna tersebut dengan
menyampaikan wahyu suciNya, sehingga Arjuna bersedia melaksakan apa yang
seharusnya memang menjadi kewajibannya sebagai seorang Ksatriya vangsa, yaitu
berperang melawan adharma. Krsna kemudian bercerita tentang keagungan Tuhan dan
ajaran-ajaran untuk mencapai Tuhan. Dimana Tuhan dapat dicapai sesuai dengan
swadharma masing-masing orang.
Krsna
juga menegaskan bahwa sesungguhnya Arjuna tidaklah membunuh orang-orang yang
dikasihinya, yang ia bunuh hanyalah badan secara fisik atau sifat-sifat
negatifnya saja. Dimana sifat atman sesungguhnya adalah kekal. Justru dengan
demikian, berarti Arjuna menyelamatkan atman dari saudara, kakek, guru dan yang
lainnya agar kembali ke jalan dharma serta dapat lahir kembali pada badan wadah
yang lebih suci.
Setelah mendengar wejangan
dari Sri Krsna tersebut maka bangkitlah Arjunadari keragu-raguan tersebut sehingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar